SMP N 1 Purwokerto

SMP N 1 Purwokerto
Sekolah qu.. :)
Please enter your username and password to enter your Blogger Dasboard page!


Read more: http://epg-studio.blogspot.com/2009/08/menampilkan-widget-untuk-masuk-ke.html#ixzz1XRDim6mZ

Kamis, 08 September 2011

asal - usul terjadinya tulungagung

ASAL MULA NAMA TULUNGAGUNG
Sejarah menyatakan bahwa nama TULUNGAGUNG tidaklah timbul dengan tiba-tiba. Telah banyak musim silih berganti, berikut masa-masa yang dilaluinya, yang semuanya itu meninggalkan kenangan tersendiri di dalam riwayat terjadinya Kota TULUNGAGUNG. Apa yang dapat kita kenangkan dari nama TULUNGAGUNG di dalam riwayat lama, sebenarnya adalah suatu tempat lingkaran yang berpusat di sekitar alun-alun termasuk desa Kauman dan Kampungdalem.
Tulungagung berasal dari kata TULUNG dan AGUNG. Kata TULUNG mempunyai dua arti :
Pertama : TULUNG dalam bahasa Sansekerta artinya SUMBER AIR atau dalam bahasa Jawa dapat dikatakan umbul.
Kedua : TULUNG yang berarti pemberian, pertolongan atau bantuan.
Adapun AGUNG berarti besar.
Jadi lengkapnya TULUNGAGUNG mempunyai arti arti “SUMBER AIR BESAR atau “PERTOLONGAN BESAR”
Meskipun SUMBER AIR, dan PERTOLONGAN itu berlainan artinya, namun di dalam sejarah Tulungagung keduanya tidak dapat dipisahkan karena mempunyai hubungan erat sekali dalam soal asal mula terbentuknya daerah maupun perkembangannya.
Dahulu orang menyebutnya kabupaten Ngrowo, ialah sesuai dengan keadaan daerahnya yang berupa rawa-rawa. Lalu lintas perhubungan dilakukan melalui sungai, terutama lewat sungai yang sekarang masih disebut sungai Ngrowo. Oleh sebab itu tidaklah heran bila letak daerah-daerah yang disebutkan orang-orang dalam sejarah maupun cerita-cerita rakyat kesemuanya tidak jauh dari sungai letaknya. Misalnya : Gledhug, Pacet, Waung, Ketandhan, Tawing, dll.
Sebelum dijadikannya kabupaten daerah-daerah tersebut dikuasai oleh para Tumenggung di bawah perlindungan kerajaan Mataram.
Di daerah Nrowo banyak terdapat sumber air. Diantara sumber air yang termasuk besar sekarang sudah menjadi alun-alun. Tempat di sekitar alun-alun inilah yang dinamakan Tulunagung yang berarti sumber air yang besar. Dahulu daerah Ngrowo itu tidak seluas sekarang. Semenjak katumenggungan diubah menjadi kabupaten, maka diperluaslah daerahnya. Tulungagung menerima wilayah dari kabupaten di sekitarnya pada abad ke-19. kabupaten Blitar menyumbang daerah Ngunut, Kabupaten Ponorogo menyumbang daerah pegunungan Trenggalek,dan Pacitan memberi daerah Pantai selatan, seperti Prigi, Ngrayun, Panggul, dan Jombok. Dengan demikian pada zaman dahulu Tulungagung meliputi daerah Trenggalek juga. Bantuan daerah tersebut meriupakan bantuan yang sangat besar bagi masyarakat Tulungagung.
Nama-nama Bupati / Kepala Daerah yang pernah memegang PEMERINTAHAN
1. KYAI NGABEHI MANGUNDIRONO
bupati Ngrowo di Kalangbret
2. TONDOWIDJOJO
bupati Ngrowo di Kalangbret
3. R.M. MANGOENNEGORO
bupati Ngrowo di Kalangbret
4. R.M.T. PRINGGODININGRAT
bupati Ngrowo di Tulungagung 1824-1830
5. R.M.T. DJAJANINGRAT
bupati Ngrowo di Tulungagung 1831-1855
6. R.M.A SOEMODININGRAT
bupati Ngrowo di Tulungagung 1856-1864
7. R.T. DJOJOATMOJO
bupati Ngrowo di Tulungagung 1864-1865
8. RMT GONDOKOESOEMO
bupati Ngrowo di Tulungagung 1865-1879
9. RT SOEMODIRJO
bupati Ngrowo di Tulungagung 1879-1882
10. RMT PRINGGOKOESOEMO
bupati Ngrowo di Tulungagung 1882-1895
11. RT PATOWIDJOJO
bupati Ngrowo di Tulungagung 1896-1901
12. RT COKROADINEGORO
bupati Tulungagung 1902-1907
13. RPA SOSRODININGRAT
bupati Tulungagung 1907-1943
14. R. DJANOEISMADI
Kenchoo Tulungagung 1943-1945
15. R. MOEDAJAT
bupati Tulungagung 1945-1947
16. R. MOCHTAR PRABU MANGKUNEGORO
bupati Tulungagung 1947-1950
17. R. MOETOPO
bupati Tulungagung 1951-1958
18. DWIDJOSOEPARTO
kepala daerah Tulungagung 1958-1960
19. KASRAN
bupati Tulungagung 1958-1959
20. R. SOERYOKOESOEMO
Pd. Buoati 1959-1960
21. M. POEGOEH TJOKROSOEMARTO
bupati/kepala daerah 1960-1966
22. R. SOENDARTO
Pd. Bupati/Kep.Daerah 1966-1968
23. LETKOL (U) SOENARDI
bupati/kepala daerah 1968-1973
24. LETKOL INF. MARTAWISOEROSO
bupati/kepala daerah 1973-1978
25. SINGGIH
bupati/kepala daerah 1978-1983
26. DRS.MOH. POERNANTO
bupati/kepala daerah 1983-1987
27. DRS. H. JAIFUDIN SAID
28. IR. HERU CAHYONO, M.Si
sampai sekarang

1 komentar: